2024-08-02
BAGIAN 01: Klasifikasi Bahan Berdasarkan Daya Rekatnya
1. Bahan Non Perekat
Bahan non-perekat mengacu pada bahan yang sulit menempel pada dinding pipa selama pengangkutan pneumatik. Bahan-bahan ini memiliki sifat aliran yang ideal dan tidak mudah menempel pada pipa, sehingga memastikan efisiensi pengangkutan yang baik. Bahan non-perekat yang umum mencakup bubuk logam tertentu dan manik-manik kaca.
2. Bahan Perekat Lemah
Bahan dengan daya rekat lemah adalah bahan yang menunjukkan tingkat daya rekat tertentu pada dinding pipa selama pengangkutan pneumatik, namun daya rekatnya relatif lemah. Bahan-bahan ini menunjukkan sedikit daya rekat selama pengangkutan tetapi biasanya tidak menyebabkan masalah lengket yang parah. Bahan umum dengan daya rekat lemah mencakup beberapa bubuk dan biji-bijian kering.
3. Bahan Perekat Sedang
Bahan dengan daya rekat sedang adalah bahan yang menunjukkan daya rekat yang nyata pada dinding pipa selama pengangkutan. Bahan-bahan ini memiliki sifat perekat yang lebih kuat dan cenderung menyebabkan masalah lengket di dalam pipa, sehingga mempengaruhi proses pengangkutan normal. Bahan perekat sedang yang umum mencakup bubuk kimia tertentu dan bubuk bijih.
4. Bahan Berperekat Tinggi
Bahan berperekat tinggi mengacu pada bahan yang memiliki sifat perekat sangat kuat selama pengangkutan pneumatik. Bahan-bahan ini memiliki daya rekat yang besar dan dapat dengan mudah menyebabkan masalah lengket yang parah, bahkan menyebabkan penyumbatan di dalam pipa. Bahan umum yang memiliki daya rekat tinggi mencakup polimer lengket tertentu dan zat pucat.
BAGIAN 02: Metode untuk Mencegah Material Menempel di Pipa
1. Memilih Material Pipa yang Cocok
Pemilihan material pipa yang tepat dapat secara efektif mengurangi gesekan antara material dan dinding pipa, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya adhesi. Umumnya, untuk material dengan daya rekat sedang dan tinggi, disarankan untuk memilih material pipa dengan permukaan bagian dalam yang lebih halus dan lebih tahan aus, seperti polietilen dan politetrafluoroetilen.
2. Pengendalian Kecepatan Gas
Mengontrol kecepatan pengangkutan gas dengan benar dapat mengurangi gesekan antara material dan dinding pipa, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya adhesi. Jika kecepatannya terlalu tinggi, kemungkinan terjadinya adhesi meningkat; jika terlalu rendah, materialnya cenderung mengendap, sehingga menimbulkan masalah yang sulit. Oleh karena itu, selama pengangkutan pneumatik, penting untuk menyesuaikan kecepatan gas sesuai dengan sifat perekat material dan diameter pipa.
3. Menggunakan Lapisan Anti Adhesi yang Cocok
Menerapkan lapisan anti-adhesi yang sesuai pada permukaan bagian dalam pipa dapat secara efektif mengurangi gesekan antara material dan dinding pipa, sehingga mengurangi daya rekat. Bahan pelapis anti-adhesi yang umum termasuk polytetrafluoroethylene dan polystyrene.
4. Pembersihan Saluran Pipa Secara Reguler
Pembersihan pipa secara teratur dapat secara efektif menghilangkan material yang menempel pada dinding pipa, sehingga mencegah masalah lengket. Frekuensi dan metode pembersihan harus ditentukan berdasarkan sifat perekat spesifik bahan dan kondisi penggunaan pipa.
5. Menggunakan Gas Pengangkut yang Sesuai
Pemilihan gas pengangkut yang tepat dapat mengurangi gesekan antara material dan dinding pipa, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya adhesi. Dalam proses pengangkutan pneumatik, gas pengangkut yang umum digunakan meliputi udara dan uap, dan pilihannya harus didasarkan pada sifat perekat material.
Kesimpulannya, bahan pengangkut pneumatik dapat diklasifikasikan ke dalam kategori berbeda berdasarkan sifat perekatnya. Dalam aplikasi praktis, kita harus memilih tindakan anti-adhesi yang sesuai dengan karakteristik material tertentu untuk mengurangi adhesi, memastikan pengoperasian normal pengangkutan pneumatik. Dengan memahami secara menyeluruh sifat perekat material dan menerapkan tindakan anti-adhesi yang ditargetkan, kita dapat mengatasi masalah menempelnya material pada saluran pipa secara efektif.